Tuesday, April 30, 2013

PESONA INDAH SINABUNG




Gunung sinabung adalah kawasan objek wisata alam berupa gunung yang terdapat di dataran kabupaten tanah karo. Kebanyakan para pecinta alam selalu mengunjungi objek wisata ini. Wisata gunung sinabung merupakan objek wisataberupa gunung aktif yang banyak dikunjungi para wisatawan lokal dan mancanegara. 

Salah satu objek wisata bagi mereka yang memiliki hobi naik gunung. Disisi pintu gerbang pendakian terdapat danau yang sering digunakan sebagai area camping. 

Sekilas tentang Gunung Sinabung

Gunung Sinabung adalah sebuah gunung di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Indonesia. Sinabung bersama Sibayak di dekatnya adalah dua gunung berapi aktif di Sumatera Utara. Ketinggian gunung ini adalah 2.460 meter. Gunung ini menjadi puncak tertinggi di Sumatera Utara. Gunung ini belum pernah tercatat meletus sejak tahun 1600. Koordinat puncak gunung Sinabung adalah 3 derajat 10 menit LU, 98 derajat 23 menit BT.

Sejak 27 Agustus 2010, gunung ini mengeluarkan asap dan abu vulkanis. Pada tanggal 29 Agustus 2010 dini hari sekitar pukul 00.15 WIB (28 Agustus 2010, 17.15 UTC), gunung Sinabung mengeluarkan lava.

Status gunung ini dinaikkan menjadi "Awas". Dua belas ribu warga disekitarnya dievakuasi dan ditampung di 8 lokasi. Abu Gunung Sinabung cenderung meluncur dari arah barat daya menuju timur laut. Sebagian Kota Medan juga terselimuti abu dari Gunung Sinabung. Bandar Udara Polonia di Kota Medan dilaporkan tidak mengalami gangguan perjalanan udara. Satu orang dilaporkan meninggal dunia karena gangguan pernapasan ketika mengungsi dari rumahnya. 
September 2010

Pada tanggal 3 September, terjadi 2 letusan. Letusan pertama terjadi sekitar pukul 04.45 WIB sedangkan letusan kedua terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Letusan pertama menyemburkan debu vuklkanis setinggi 3 kilometer. Letuasn kedua terjadi bersamaan dengan gempa bumi vulkanis yang dapat terasa hingga 25 kilometer di sekitar gunung ini. 

Pada tanggal 7 September, Gunung Sinabung kembali metelus. Ini merupakan letusan terbesar sejak gunung ini menjadi aktif pada tanggal 29 Agustus 2010. Suara letusan ini terdengar sampai jarak 8 kilometer. Debu vulkanis ini tersembur hingga 5.000 meter di udara. 








Gunung Sibayakmerupakan gunung yang terletak di Kabupaten Karo, Medan, Sumatera Utara. Gunung ini merupakan gunung yang sering dijadikan tujuan pendakian oleh para komunitas pecinta alam, karena pemandangan alamnya yang menakjubkan dan rute pendakiannya yang tidak terlalu sulit, walaupun bagi pemula sekalipun. Gunung ini memiliki ketinggian 2.094 meter diatas permukaan laut. Jejeran pemandangan Bukit barisan yang sangat mempesona dapat terlihat dari puncak Gunung Sibayak ini. Secara geografis, puncak gunung ini terletak pada koordinat 97°30′BT dan 4°15′LS. Gunung ini juga merupakan salah satu gunung yang masih aktif di Sumatera Utara. Ada beberapa rute pendakian yang sering dilalui oleh para pendaki :
  1. Jalur Sibayak I, jalur pendakian ini dimulai dari kaki gunung ini, yaitu di desa Raja Berneh atau Berna. Jalur ini melewati tempat pemandian air panas Lau Sidebuk-Debuk.
  2. Jalur Sibayak II, jalur pendakian ini dimulai dari kaki gunung ini , yaitu di desa Jaranguda. Desa ini hanya berjarak 3 km dari kota Brastagi.
  3. Jalur 54, jalur ini dimulai dari kawasan tongkoh (bakaran jagung) yang terletak di jalan raya Medan-Berastagi.
Jalur-jalur tersebut merupakan jalur menuju gerbang pendakian Gunung Sibayak. Diantara ketiga jalur tersebut, yang sering dilewati oleh para pendaki adalah jalur Sibayak II, karena medan yang tidak terlalu berat, dan mudah untuk dilalui. Untuk mencapai jalur tersebut, dari kota Medan anda dapat naik angkot atau bus untuk menuju Brastagi. Setelah sampai di Brastagi, dilanjutkan perjalanan ke desa Jaranguda. Anda dapat berjalan kaki, atau naik angkot untuk sampai di desa Jaranguda. Perjalanan tersebut memakan waktu 20 hingga 30 menit.
Di desa Jaranguda terdapat penginapan dan warung makan, jika anda ingin mempersiapkan perbekalan dan briefing sebelum melakukan pendakian. Di tempat inilah biasanya semua pengecekan dilakukan, mulai dari kondisi fisik dari para pendaki hingga perbekalan dan peralatan yang dibawa untuk mendaki, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Setelah semua pengecekan selesai, perjalanan selanjutnya merupakan perjalanan menuju gerbang pendakian Gunung Sibayak. Dari desa Jaranguda, perjalanan ini dilakukan dengan berjalan kaki, memakan waktu sekitar 15 menit. Dari gerbang inilah perjalanan yang sedikit berat dimulai. Perjalanan berikutnya dilanjutkan menuju Pertamina, kondisi jalanan yang dilalui beraspal dan terdapat beberapa tangga aspal. Waktu yang diperlukan untuk sampai di Pertamina kurang lebih 1-2 jam.
Setelah sampai di Pertamina, perjalanan dilanjutkan ke kawah Gunung Sibayak, kurang lebih 40 menit. Jalanan yang dilalui berupa bebatuan dari belerang maupun dari material-material gunung yang keluar bersama letusan gunung ini. Setelah sampai di bibir kawah, anda dapat beristirahat sejenak, jika belum terlalu lelah anda dapat melanjutkan perjalanan ke puncak gunung ini. Waktu yang diperlukan sekitar 20 menit. Jalanan yang dilalui, semakin ke puncak gunung semakin terjal, penuh dengan bebatuan dan pasir dari gunung ini. Jika anda telah sampai di puncak, anda dapat beristirahat mendirikan tenda dan menyantap perbekalan yang anda bawa. Dari puncak ini, pemandangan kota Medan dan sekitarnya dapat anda lihat dengan jelas. Apalagi jika anda melakukan pendakian pada dini hari, maka anda akan menyaksikan pemandangan matahari terbit yang spektakuler. Rasa lelah anda sepanjang perjalanan pun akan terobati seketika.
Jangan lupa juga untuk mengunjungi tempat-tempat menarik lainnya di kota Medan, Selamat mendaki!







Tentang Air terjun Dua Warna


Air terjun Dua Warna merupakan salah satu wisata alam yang terletak di Desa Durin Sirugun, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Air terjun ini terbentuk akibat dari letusan Gunung Sibayak ratusan tahun silam dan sumber air terjun ini pun berasal dari Gunung Sibayak. Sesuai dengan namanya, air terjun ini memiliki dua warna, yaitu biru muda yang terdapat pada air yang turun dari atas dan putih keabu-abuan yang terdapat pada air yang tertampung di bawah.
Warna air yang dimiliki oleh air terjun ini dipengaruhi kandungan fosfor dan belerang yang terdapat di dalam airnya. Dengan adanya kandungan dua zat tersebut, air yang berada di lokasi Air Terjun Dua Warna ini dilarang untuk diminum. Jadi, jangan sekali-sekali mencoba untuk meminum air di lokasi obyek wisata yang satu ini ya. Cukup nikmati gradasi airnya yang cantik dan panorama sekitar yang masih asri sambil bermain air di obyek wisata Air Terjun Dua Warna ini.
Air terjun yang memiliki ketinggian sekitar 100 m ini berada di dalam hutan. Namun tak usah khawatir karena kita bisa menggunakan jasa pemandu lokal untuk menyusuri hutan menuju Air Terjun Dua Warna. Tarif sewa pemandu lokalnya berkisar antara Rp. 100.000-300.000, tergantung dari penawaran. Perjalanan menuju air terjun ini diawali dari pintu masuk utama bumi perkemahan Sibolangit yang kemudian dilanjutkan dengan trekking menyusuri hutan selama sekitar 2-3 jam. Jadi jika ingin berwisata ke tempat ini, pastikan kita mempunyai stamina yang cukup dan sebaiknya tidak berkunjung ke tempat ini pada musim penghujan karena jalan menuju lokasi air terjun menjadi licin serta tidak ada tempat untuk berteduh.

Akses ke Air terjun Dua Warnatransport

Dari Kota Medan, kita dapat menyewa kendaraan darat untuk menuju ke Kecamatan Sibolangit yang berjarak sekitar 75 km dan pastikan untuk menuju ke lokasi bumi perkemahan Sibolangit yang merupakan gerbang menuju lokasi Air Terjun Dua Warna.

RAFTING DI SEI BAHBOLON


ARUNG JERAM : Wabup Sergai Ir. H. Soekirman didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Drs. Joni W. Manik, MM, Dirut RSUD Sultan Sulaiman dr. Khaidir dan Camat Sipispis Drs.Pribadi Perangin-angin usai melakukan ekspedisi arung jeram di Ancol Arung Jeram (AAJ) melalui alur sungai Bahbolon Kecamatan Sipispis yang berhilir/bermuara di Kecamatan Bandar Khalifah, Jumat (13/4). ( Beritasore/Azwen Fadli )
Sipispis ( Berita ) : Wakil Bupati Serdang Bedagai (Wabup Sergai) Ir. H. Soekirman bersama Ketua GOPTKI Ny. Hj. Marliah Soekirman, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Drs. Joni W. Manik, MM, Dirut RSUD Sultan Sulaiman dr. Khaidir dan Camat Sipispis Drs. Pribadi Perangin-angin melakukan ekspedisi arung jeram di Ancol Arung Jeram (AAJ) melalui alur Sungai Bahbolon Kecamatan Sipispis yang berhilir/bermuara di Kecamatan Bandar Khalifah, Jumat (13/4).
Kegiatan yang diikuti 34 peserta dengan 7 perahu ini berawal di Desa Bartong menuju Desa Buluh Duri berlangsung sekitar 4 jam dengan para pengawal/skeeper dari tim Ancol Arung Jeram yang berlokasi di Dusun III Desa Buluh Duri Kecamatan Sipispis.
Usai melakukan ekspedisi Wabup Soekirman di Camp mengatakan bahwa Ancol Arung Jeram (Ancol Rafting) di Sergai berpotensi menjadi salah satu objek wisata andalan daerah ini karena telah memenuhi syarat Ekowisata. Disamping melakukan olahraga sekaligus menikmati panaroma perkebunan karet dan kelapa sawit serta agrowisata desa seperti kebun duku, kebun pisang barangan dan ternak di Desa Bartong.
Lebih lanjut H.Soekirman mengatakan bahwa jeram sungai Bahbolon memiliki grade (kelas tingkat kesulitan) yang aman untuk pemula, walaupun mendebarkan tetapi mengasyikan dengan pemandangan air terjun, tebing yang terjal (grand canyon), dinding ajaib (magic wall) berupa batu cadas indah tersusun rapi oleh  alam,  swimming (berenang) dan jumping (melompat) dijeram, serta melihat primata dua jenis kera dan pengamatan burung (bird watching).
Olahraga arung jeram ini merupakan olahraga yang penuh tantangan namun mengasyikkan karena sambil berolahraga sekaligus dapat berwisata dengan menikmati pemandangan dan tebing sungai yang indah. Untuk itu kepada pengelola AAJ diminta untuk terus melengkapi fasilitas dan sarana prasarana seperti akomodasi dan konsumsi seperti restoran atau rumah makan untuk menarik para pengunjung atau wisatawan, ujar Wabup Soekirman.
Ancol Arung Jeram yang berlokasi di Dusun III Desa Buluh Duri Kecamatan Sipispis memiliki fasilitas Home Stay berkapasitas 100 orang, 15 unit peralatan arung jeram (lengkap) dengan 20 orang pemimpin tim (skipper) yang merupakan pemuda setempat yang sudah terlatih dan berpengalaman dengan dana yang dikenakan untuk per orangnya Rp. 180.000,- termasuk transportasi lokal dan makan siang.
Pengelola AAJ, Tedy Misuan didampingi Pembina Drs.Joni W Manik menerangkan jarak yang ditempuh tim sejauh 15 kilometer dengan perjalanan 4-5 jam, melintasi enam desa yakni, Desa Bartong, Serbananti, Pekan Sipispis, Silau Padang, Marjanji  dan Desa Buluh Duri dengan rintangan belasan jeram dengan tingkat kesulitan grade II dan III, namun baru beberapa jeram yang memiliki nama diantaranya jeram Miki, Siorbu, Singehek, Roller Coster, Siawal, Ranggasan, serta jeram Kodok yang masing-masing memiliki ciri khas dan tingkat kesulitan tersendiri. ( Fad )





Tangkahan : Kawasan  Ekowisata Yang Potensial
Dengan  13 Lokasi Air Terjun,Dua Goa Dan Sumber Air Panas

Obyek wisata Bukitlawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat  memiliki ciri khas dengan adanya Pusat Rehabilitasi Orang Utan sejak lama tersohor ke mancanegara. Selain itu masih banyak lagi kawasan obyek wisata yang memiliki panorama indah dengan ragam flora dan fauna yang belum berkembang bahkan masih perawan.
Tangkahan namanya,berlokasi di kawasan perbatasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) ,termasuk dalam wilayah Desa Namo Sialang dan Desa Sei Serdang Kecamatan Batangserangan Kabupaten Langkat. Selain pemandian Kuala Buluh di Tangkahan ,ada beberapa lagi obyek wisata disekitarnya yang potensial  seperti  air terjun yang berada di  13  lokasi yaitu air terjun  Sungai Buluh,Sungai Garut, Sungai Umang, Grogoh Kiri,Air terjun Batak,Air terjun Cengke-cengke, Air terjun Murba,Alur Grogoh Kanan, Sungai Gambir, Alur Simpangkanan,Alur Simpangkiri dan Air terjun Tala-tala.


Sulitnya, untuk mendatangi lokasi air terjun yang satu ke lokasi air terjun berikutnya,menempuh perjalanan panjang relatif panjang,berkisar 3 sampai 5 jam perjalanan menjelajahi kawasan hutan, karena lokasinya yang terpisah-pisah. Selain air terjun juga  terdapat lokasi air panas di Sungai Buluh,Sungai gelugur dan air panas Sekucip ditambah beberapa goa diantaranya Goa Sungai Putih dan Goa Kalong.
Prasarana dan sarana  wisatanya masih minim, di seberang sungai Batangserangan baru ada dua lokasi akomodasi yaitu  Bamboo River Lodge dan Alex House. 
Obyek Wisata Tangkahan baru dikenal dan mulai dikunjungi wisatawan lokal sejak tahun 1990-an.Beberapa tahun kemudian lokasi ini sepi pengunjung, selain karena buruknya sarana perhubungan, kondisi keamanan kurang kondusif. Karenanya dalam upaya mengelola dan mengembangkan kembali  kawasan wisata Tangkahan,  masyarakat kedua desa sekitar lokasi sejak tahun 2001 telah membentuk Lembaga Pariwisata Tangkahan ( LPT). Lembaga ini telah menjalin kerja sama dengan fihak TNGL, sehingga LPT memperoleh hak pengelolaan serta memiliki tanggung jawab melestarikan kawasan tersebut.

Produk Wisata
Sebuah lembaga swadaya ,Indonesian Ecotourism Network ( INDECON) sejak tahun 2002  melakukan penelitian dilapangan guna mendata potensi serta menyusun rencana induk pengembangan Ekowisata Kawasan Tangkahan .Bekerja sama dengan Lembaga Parawisata Tangkahan (LPT) yang dikelola kelompok masyarakat setempat serta Balai TNGL (Taman Nasional Gunung Leuser).
Menurut mereka,para  wisatawan  belakangan ini tidak lagi sekedar  datang untuk melihat obyek wisata tertentu,tetapi  mereka berupaya melakukan perjalanan wisata sambil  memperluas wawasan,pengalaman dan pengetahuan baru.Model wisata seperti ini dikenal  dengan istilah wisata lingkungan ,ekologis  maupun wisata konservasi atau populer dengan sebutan ekowisata ( ecotourism).
Ekowisata ,didefinisikan sebagai konsep pengembangan parawisata berkelanjutan yang bertujuan untuk mendukung berbagai upaya melestarikan lingkungan .Baik lingkungan alam maupun lingkungan budaya yang melibatkan kelompok masyarakat  yang berpartisipasi  dalam pengelolaannya,sehingga pada gilirannya masyarakat tersebut menikmati pula pemanfaatan ekonominya.
gbr
Keanekaragaman  hayati serta bentang  alam yang dimiliki kawasan Tangkahan,menunjukkan adanya  kekayaan variasi yang dapat dikembangkan diantaranya, produk wisata pendidikan konservasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masayarakat setempat maupun pengunjung,tentang pentingnya konservasi hutan beserta ekosistemnya.
Produk wisata petualangan, dalam upaya menambah pengalaman menjelajahi hutan tropis dan meningkatkan pengetahuan tentang berbagai jenis satwa ,pohon-pohon maupun penghuni alam lainnya.Kini lokasi jelajah hutan dikawasan tersebut sudah dipersiapkan.Produk wisata berkemah juga ditawarkan  dengan tidak menimbulkan dampak negatif bagi keberadaan flora dan fauna dalam kawasan TNGL tersebut,